Jumat, 19 Agustus 2011

"cengkrama gila"

jerit syair mendesis,melatah bijak tak bernyawa.
berhambur huruf tanpa ruh
tebarkan aksara sebab,sukma gilakan pesona.

ahh. . .
mungkin ku terlalu peka
atau kegilaanya melebihi gila ku..

haruskah kita ukur derajat ke"gila"an kita?

"maaf aku tak gila kata ku...!!!

lantas ku buka celana dan ku kencingi ke"waras"anya..

gilaaa. . .gilaa. . .
teriaknya menelanjangiku,
lantas memperkosaku dari belakang layaknya anjing "gila"..

berontaku kau anggap angkuh..
diam ku kau anggap kalah...

sementara liur anjing gila trus menetes di belakang pantat penelaah bungkam terpesona,
menatap auratku,dan kemaluan nya, atau dia terlalu bijak"gila".

perih sungguh gila ku di gagahi gila nya..
hingga membuncah terkapar gila nya di bawah ketidak"waras"anku.

dalam gila nya dia bermimbar..

"demi waktu,sesungguhnya manusia ada dalam kerugian,kecuali orang2 beriman dan beramal soleh,yg saling menasehati di jalan kebenaran dan kesabaran"


aku pun ber ingsut pegangi perut,
kala pendakwah tak bercelana

"gilaaa. . . .teriak para peng gila"

3 komentar:

  1. emmhhh sang mawar..
    berembun teduh di langit malam

    kau ....???

    BalasHapus
  2. wewwww masa sihhh kok,,, kok ajarin nenk buat puisi donk buat nenk isi di bolg nenk cz msh kosong

    BalasHapus