kau...!!!
kemarau dahagakan hujan,
kuda binal tak berpelana
meringkik lirih di tunggangi pertapa
penyembah hasrat.
kau...!!!
melepas busur di tulang punggungku,
mendinginkan api dengan bara.
dalam sedar mu terbakar dingin hembus topan
yang berangkat dari dasar malam,
malampun siap menghempas bulat lampu langit,
dalam telaga kenangan sesuai hukum alam.
maaf....jika mu harus menuai panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar